Selamat Siang Netizen di Tulisan ini akan
merangkum hikmah yang di dapatkan ketika Kalian mempelajari framework
laravel, kedepannya akan ditambah lagi jika ada pelajaran lain yang Kalian
peroleh ok,simak Baik Baik yah..
Composer
Composer
itu package manager untuk PHP. Kalau dulu ada PEAR. Saya baru faham
pakai composer setelah belajar Laravel, ternyata gampang banget kalau
butuh fitur baru untuk aplikasi yang sedang dibuat.
Sebelum saya bikin sendiri logika untuk fitur tersebut, saya cek dulu di packagist. Kalau misal sudah pernah ada yang bikin, saya tinggal tambah di composer.json. Lakukan composer update, dan file tersebut terdownload. Keren!
Readable Code
Kalau
dulu, saya coding tuh tidak terlalu memperhatikan ini. Kalau coding tuh
biasa aja, tidak terlalu memperhatikan apakah syntax yang kita buat
bisa dibaca orang lain atau tidak. Tapi, setelah melihat contoh syntax
Laravel, contohnya syntax untuk Eloquent ORM yang seperti ini..
Project::where('title', '=', 'Projek Bandung');
saya kagum dengan syntaxnya yang gampang banget buat dibaca. Semenjak itulah, saya selalu memperhatikan readability dari syntax yang saya tulis.
MVC
Sebenarnya
saya pernah belajar konsep MVC waktu kuliah, tapi kurang begitu
mengerti. Ketika mempelajari konsep view di Laravel, saya perhatikan
kenapa blade memaksakan {{ }} untuk menampilkan variable. Padahal di file blade itu, saya bisa menggunakan <?php ?> kemudian membuat variable atau mengubah-ubah nilai variable tersebut di View.
Barulah
saya sadar. Lha, ini kan view, fungsinya pasti cuman buat nampilin
data, kalau mau diproses dulu, proses di model atau di controller.
Mulailah saya lebih faham dengan konsep MVC.
Testing
Saya kenal testing di PHP tuh, waktu belajar framework CI. Tapi, ngga pernah diaplikasikan. Maklum, ngga sempet.. hehehe..
Ketika
di Laravel, saya pelajari lagi konsep testing ini, khususnya saya baca
buku Laravel Testing Decoded karya om Jeffrey Way. Saya pelajari tuh
mulai dari Unit Test hingga Integration Test. Setelah baca buku ini,
saya baru sadar ternyataaaaaaa testing itu penting banget. Apalagi kalau
mau bikin aplikasi yang besar.
Bayangkan,
kalau aplikasi kita sudah besar dan banyak sekali komponennya. Tanpa
testing, setelah menambah fitur baru, pasti kita harus cek semua fitur
yang telah ada sebelumnya SECARA MANUAL dan itu ngerepotin banget.
Bikin Dokumentasi
Kalau saya perhatikan dokumentasi laravel, contohnya di file app/routes.php
komentar di dokumentasinya itu nyaman buat dibaca. Dari situlah, saya
makin paham bahwa sebuah program yang baik, dokumentasinya juga harus
mudah dipahami.
Database Revision
Konsep
revisi database telah saya pelajari sebelumnya di framework Yii. Tapi
di Laravel, dengan syntaxnya yang mudah dibaca, saya jadi semakin paham
dengan revisi database.
Deployment
Fortrabbit. Saya belajar deployment pake git di server fortrabbit.
REST
Ini saya pelajari kita mempelajari controller dan model. Barulah saya faham, apa itu REST.
Interface
Fitur
OOP ini sudah saya kenal dari dulu, cuman ngga ngerti kapan harus
mengimplementasikannya. Di Laravel, karena ada dependency injection,
saya makin paham kapan dan dimana harus pakai Interface.
Contoh
sederhanya, dengan interface dan dependency injeciton kita dapat
merubah sumber data dari MySQL ke MongoDb tanpa harus merubah satu
barispun syntax di controller.
Design Pattern
Ini
yang paling saya demen. Di Laravel, saya belajar beberapa Design
Pattern dan mengimplementasikannya langsung, kalau dulu di Yii saya ngga
sempet pelajari yang seperti ini. Baru ngerti sekarang, karena
‘dipaksa’ harus ngerti. Diantaranya:
- Dependency Injection/Inversion
- Facade
- Factory Pattern
- SRP (Single Responsibility Principle)
- DRY (Don’t Repeat Yourself)
- Open Closed Principle
Tidak ada komentar:
Posting Komentar